Semakin parahnya kondisi alam akibat pembangunan menjadi alasan
utama untuk memikirkan kembali agar pembangunan yang dilakukan tidak
merusak alam. Salah satunya, melalui bangunan hijau alias green building.
International Finance Corporation atau IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, dan pemerintah Swiss mendukung kota Semarang untuk meningkatkan efisiensi energi kota melalui Program IFC untuk Transformasi Pasar Bangunan Gedung Hijau.
Program tersebut bertujuan mendorong dan mendukung kota-kota besar seperti Semarang mengembangkan dan menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan listrik, emisi CO2, dan konsumsi air.
Semarang adalah kota ketiga setelah Jakarta dan Bandung yang menjadi perintis penerapan peraturan bangunan gedung hijau di Indonesia. Selanjutnya, program ini akan membantu kota Semarang merealisasikan potensi penghematan konsumsi energi hingga 28 persen dan potensi penghematan konsumsi air hingga 27 persen.
Indonesia adalah salah satu dari lima negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan sektor bangunan adalah salah satu dari sektor yang mengonsumsi energi final terbesar
International Finance Corporation atau IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, dan pemerintah Swiss mendukung kota Semarang untuk meningkatkan efisiensi energi kota melalui Program IFC untuk Transformasi Pasar Bangunan Gedung Hijau.
Program tersebut bertujuan mendorong dan mendukung kota-kota besar seperti Semarang mengembangkan dan menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan listrik, emisi CO2, dan konsumsi air.
Semarang adalah kota ketiga setelah Jakarta dan Bandung yang menjadi perintis penerapan peraturan bangunan gedung hijau di Indonesia. Selanjutnya, program ini akan membantu kota Semarang merealisasikan potensi penghematan konsumsi energi hingga 28 persen dan potensi penghematan konsumsi air hingga 27 persen.
Indonesia adalah salah satu dari lima negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan sektor bangunan adalah salah satu dari sektor yang mengonsumsi energi final terbesar
Komentar
Posting Komentar