Pembangunan Stadion Jatidiri Semarang belum juga rampung. Sempat telat lelang. Stadion itu diprediksi siap pakai pada akhir 2020.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan, tahun ini, dialokasikan dana senilai Rp 139,1 miliar dari APBD Jawa Tengah 2019 untuk konstruksi, yang terdiri dari aristektur, lintasan atletik 8 track, spacerframe, dan landscape.
"Sudah dimulai Juni dan selesai bulan Desember," kata Sinoeng saat meninjau pengerjaan stadion Jatidiri, Jumat (9/8/2019)
Ia menjelaskan setelah konstruksi rampung pada 2019 maka 2020 sebagai periode finishing. Seiring dengan proses itu, pemerintah juga mengurus sertifikasi sehingga ketika sudah 100 persen bisa langsung digunakan.
"Awal 2020 kita proses sertifikasi. Jadi begitu sudah 100 persen bisa langsung pakai," dia menegaskan.
Stadion Jatidiri direncanakan memiliki kapasitas 30 ribu penonton, yang bisa menempati tribune barat VVIP, tribune timur untuk umum dan difable, serta tribune utara dan selatan untuk umum.
Secara keseluruhan kawasan Jatidiri sedang dalam renovasi dan pembangunan dengan total biaya Rp 1,1 triliun. Khusus untuk stadion sempat terjadi gagal lelang sehingga pengerjaan berhenti tahun 2017. Oleh sebab itu penyelesaian mundur.
"Gagal lelang tahun 2017, konsekuensinya di waktu," kata Sinoeng.
Stadion Jatidiri dibangun dengan standar internasional mulai dari rumput Zoysia japonica, lintasan atletik sertifikasi IAAF, hingga nantinya pencahayaan pun standar internasional.
"Ini juga akan jadi sport tourism destination," dia menambahkan.
Kompleks Jatidiri akan jadi kawasan olahraga yang lengkap. Tahun ini, pembangunan 12 item dengan anggaran Rp 436 miliar. Item tersebut antara lain stadion, kolam renang, lapangan tenis, sirkuit sepatu roda, lapangan voli pasir, dan sebagainya.
"Untuk stadion progresnya sekitar 80 persen. Kalau keseluruhan kompleks Jatidiri 50-an persen," Sinoeng menjelaskan.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan, tahun ini, dialokasikan dana senilai Rp 139,1 miliar dari APBD Jawa Tengah 2019 untuk konstruksi, yang terdiri dari aristektur, lintasan atletik 8 track, spacerframe, dan landscape.
"Sudah dimulai Juni dan selesai bulan Desember," kata Sinoeng saat meninjau pengerjaan stadion Jatidiri, Jumat (9/8/2019)
Ia menjelaskan setelah konstruksi rampung pada 2019 maka 2020 sebagai periode finishing. Seiring dengan proses itu, pemerintah juga mengurus sertifikasi sehingga ketika sudah 100 persen bisa langsung digunakan.
"Awal 2020 kita proses sertifikasi. Jadi begitu sudah 100 persen bisa langsung pakai," dia menegaskan.
Stadion Jatidiri direncanakan memiliki kapasitas 30 ribu penonton, yang bisa menempati tribune barat VVIP, tribune timur untuk umum dan difable, serta tribune utara dan selatan untuk umum.
Secara keseluruhan kawasan Jatidiri sedang dalam renovasi dan pembangunan dengan total biaya Rp 1,1 triliun. Khusus untuk stadion sempat terjadi gagal lelang sehingga pengerjaan berhenti tahun 2017. Oleh sebab itu penyelesaian mundur.
"Gagal lelang tahun 2017, konsekuensinya di waktu," kata Sinoeng.
Stadion Jatidiri dibangun dengan standar internasional mulai dari rumput Zoysia japonica, lintasan atletik sertifikasi IAAF, hingga nantinya pencahayaan pun standar internasional.
"Ini juga akan jadi sport tourism destination," dia menambahkan.
Kompleks Jatidiri akan jadi kawasan olahraga yang lengkap. Tahun ini, pembangunan 12 item dengan anggaran Rp 436 miliar. Item tersebut antara lain stadion, kolam renang, lapangan tenis, sirkuit sepatu roda, lapangan voli pasir, dan sebagainya.
"Untuk stadion progresnya sekitar 80 persen. Kalau keseluruhan kompleks Jatidiri 50-an persen," Sinoeng menjelaskan.
Komentar
Posting Komentar