Permukaan tanah di pesisir Kota Semarang mengalami penurunan hingga 10
sentimeter (cm) per tahun. Data Badan Geologi Kementerian ESDM tahun
2016-2018 menunjukkan daerah dengan potensi amblas tinggi semakin
meluas.
"Semarang itu (penurunan tanah) 2 sampai 10 cm per tahun, itu di beberapa tempat tidak merata. Dari mana tahu? sejak 2011 lakukan pemantauan, lihat patokan sebagai bukti penurunan," kata Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar dalam acara 'Kesiapsiagan masyarakat Pantura Jawa Tengah menghadapi Amblasan Tanah' di Hotel Patra, Semarang, Rabu (20/11/2019).
Dalam acara tersebut ditunjukkan data monitoring geologi teknik penurunan tanah daerah Semarang pada tahun 2016 dan 2018.
Oleh sebab itu, Rudy menjelaskan, tujuan pertemuan hari ini dengan pemangku wilayah salah satunya agar lebih peduli dengan isu tersebut dan setidaknya melakukan langkah antisipasi.
"Untuk yang diakibatkan oleh alam kita tidak bisa, tapi yang diakibatkan oleh faktor manusia bisa dilakukan," ujarnya.
"Misal perizinan bangunan, pengambilan air tanah," imbuh Rudy.
"Semarang itu (penurunan tanah) 2 sampai 10 cm per tahun, itu di beberapa tempat tidak merata. Dari mana tahu? sejak 2011 lakukan pemantauan, lihat patokan sebagai bukti penurunan," kata Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar dalam acara 'Kesiapsiagan masyarakat Pantura Jawa Tengah menghadapi Amblasan Tanah' di Hotel Patra, Semarang, Rabu (20/11/2019).
Dalam acara tersebut ditunjukkan data monitoring geologi teknik penurunan tanah daerah Semarang pada tahun 2016 dan 2018.
Oleh sebab itu, Rudy menjelaskan, tujuan pertemuan hari ini dengan pemangku wilayah salah satunya agar lebih peduli dengan isu tersebut dan setidaknya melakukan langkah antisipasi.
"Untuk yang diakibatkan oleh alam kita tidak bisa, tapi yang diakibatkan oleh faktor manusia bisa dilakukan," ujarnya.
"Misal perizinan bangunan, pengambilan air tanah," imbuh Rudy.
Komentar
Posting Komentar